Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Perbedaan LWT dan DWT

Gambar
1. Lightweight / Lightmass / LWT Berat Kasko (kapal kosong) Lightweight / Lightmass / LWT adalah Displasemen dikurang DWT. LWT adalah berat baja kapal dan machinery atau bobot mati kapal hasil dari perhitungan pada saat kapal kosong. LWT bisa dibagi jadi : Berat Baja Kapal (Wet Steel Weight) Berat Outfit dan Akomodasi Berat Instalansi Permesinan Berat Cadangan (2 – 3 )% LWT 2. Dead weight tonnage (DWT) Bobotmati / Deadweight tonnage / Deadweight / Deadload / DWT adalah berat dari Muatan, Bahan bakar, Minyak pelumas, Air tawar, ballast, provisi (perbekalan), Penumpang dan Anak buah kapal (ABK) atau Berat kapal keseluruhan dalam keadaan muatan penuh dan siap untuk berlayar dikurangi berat kapal kosong termasuk mesin, permesinan dan perpipaan. DWT adalah displacement dikurangi LWT DWT = D – LWT DWT bisa digolongkan menjadi : Berat Bahan Bakar Main Engine Berat Bahan Bakar Auxiliary Engine Berat Minyak Pelumas Berat Air Tawar Berat Bahan Makanan Berat Cr

Tonase Kapal

Gambar
Tonase sebuah kapal dapat diperinci sebagai berikut : 1. Isi kotor (Gross Tonnage = Bruto Register Ton = BRT)  Isi kotor besarnya tertera di dalam sertifikat kapal itu, isi kotor merupakan jumlah dari, Isi ruangan dibawah geladak ukur dan geladak tonnase atau yang sering kita dengan sebagai geladak jalan terus yang paling atas( upper most continuously deck)  Isi ruangan/tempat-tempat antara geladak kedua dan geladak atas  Isi ruangan-ruangan yang tertutup secara permanent pada geladak atas atau geladak diatasnya.  Isi dari ambang palka ( ½ % dari BRT kapal)  Isi atau volume ruangan dibawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari ruanganruangan yang dibatasi oleh : Di sebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas.  Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.  Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading-gading.        Di samping itu volume ruangan dibawah geladak ukur termasuk volume dari poros baling - baling atau bentuk - bentu