Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Perbedaan LWT dan DWT

Gambar
1. Lightweight / Lightmass / LWT Berat Kasko (kapal kosong) Lightweight / Lightmass / LWT adalah Displasemen dikurang DWT. LWT adalah berat baja kapal dan machinery atau bobot mati kapal hasil dari perhitungan pada saat kapal kosong. LWT bisa dibagi jadi : Berat Baja Kapal (Wet Steel Weight) Berat Outfit dan Akomodasi Berat Instalansi Permesinan Berat Cadangan (2 – 3 )% LWT 2. Dead weight tonnage (DWT) Bobotmati / Deadweight tonnage / Deadweight / Deadload / DWT adalah berat dari Muatan, Bahan bakar, Minyak pelumas, Air tawar, ballast, provisi (perbekalan), Penumpang dan Anak buah kapal (ABK) atau Berat kapal keseluruhan dalam keadaan muatan penuh dan siap untuk berlayar dikurangi berat kapal kosong termasuk mesin, permesinan dan perpipaan. DWT adalah displacement dikurangi LWT DWT = D – LWT DWT bisa digolongkan menjadi : Berat Bahan Bakar Main Engine Berat Bahan Bakar Auxiliary Engine Berat Minyak Pelumas Berat Air Tawar Berat Bahan Makanan Berat Cr

Tonase Kapal

Gambar
Tonase sebuah kapal dapat diperinci sebagai berikut : 1. Isi kotor (Gross Tonnage = Bruto Register Ton = BRT)  Isi kotor besarnya tertera di dalam sertifikat kapal itu, isi kotor merupakan jumlah dari, Isi ruangan dibawah geladak ukur dan geladak tonnase atau yang sering kita dengan sebagai geladak jalan terus yang paling atas( upper most continuously deck)  Isi ruangan/tempat-tempat antara geladak kedua dan geladak atas  Isi ruangan-ruangan yang tertutup secara permanent pada geladak atas atau geladak diatasnya.  Isi dari ambang palka ( ½ % dari BRT kapal)  Isi atau volume ruangan dibawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari ruanganruangan yang dibatasi oleh : Di sebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas.  Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.  Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading-gading.        Di samping itu volume ruangan dibawah geladak ukur termasuk volume dari poros baling - baling atau bentuk - bentu

Ukuran Utama Kapal

Gambar
A. Penjelasan Panjang Kapal LOA ( length over all ) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan. LBP (  length between perpendicular ) adalah jarak antara garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat. LWL ( length on the waterline ) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang B. Penjelasan Lebar Kapal BWL ( breadth at the waterline ) adalah lebar terbesar kapal yang diukur pada garis air muat.  B ( breadth ) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading. H adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah. T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat. Lambung timbul adalah jarak vertikal antara garis air yang diijinkan dan sisi atas geladak pada tepi geladak tengah kapal

Perbedaan Kapal Tipe A dan B

Gambar
1. Kapal tipe A Yaitu kapal-kapal tangki minyak yang memiliki muatan dengan lubang masuk yang kecil dan kedap air dengan penutup baja atau material yang aquivalent. Sifat-sifat khas dari kapal tipe A adalah geladak cuaca yang sangat aman dan kapal mempunyai keselamatan yang tinggi terhadap kebocoran, karena permeability dari ruang muatan pada waktu penuh adalah kecil. Contoh kapal tipe A yaitu : Kapal Tanker dan LNG Carrier. (Gambar 1.1 : Kapal Tanker) (Gambar 1.2 : Kapal LNG Carrier) 2. Kapal tipe B           Adalah kapal-kapal yang bukan tipe A, umpamanya kapal barang dan sebagainya. Khusus untuk kapal-kapal tipe B, konvensi memberikan variasi-variasi yang tergantung dari konstruksi penutup palkah (portable dari kayu atau baja, kekedapan airnya dengan terpal dan batten atau dengan gasket dan plat penjepit), perlindungan awak kapal, freeing ports. Contoh kapal tipe B yaitu : Grain Carrier, Ore Carrier, General Cargo, Passenger Ships, dan Kapal Ro – Ro. (