MANAJEMEN PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK DI LAUT AKIBAT DARI PENGOPERASIAN KAPAL
Percemaran Lingkungan dewasa ini
menjadikan isu yang sangat hangat
terutama lingkungan maritim, atau
lingkungan laut. Isu strategis yang
dicanangkan oleh IMO saat ini termasuk
diantaranya adalah pencemaran lingkungan
laut, disamping keamanan pelayaran
pelayaran dan keamananan
pelayaran. Sumber-sumber pencemaran laut
disebabkan diantaranya adalah karena
aktifitas perkapalan dan sumber sumber
tersebut berupa tumpahan minyak dari
kegiatan perkapalan itu sendiri, secara
umum dapat disebabkan karena tumpahan
minyak akibat operasional maupun akibat
kecelakaan.
Tumpahan akibat operasional
kapal terjadi karena adanya aktivitas rutin
pada suatu kegiatan atau instalasi dimana
secara frekuensi tumpahan ini kerap terjadi
tetapi dalam jumlah yang kecil, contohnya
adalah pembuangan sisa hasil pencucian
tangki, pembuangan got, pembuangan air
balas dan tumpahan ketika saat bongkar
muat. Sedangkan tumpahan akibat
kecelakaan kapal yaitu dengan adanya
kecelakaan yang tidak terduga dan dapat
mengakibatkan korban harta benda bahkan
korban jiwa. Memang jarang terjadi akan
tetapi bila sekali terjadi tumpahan
minyaknya sangat besar. Dengan demikian
bila terjadi akibat nya menjadi bencana
yang dapat menyebabkan
pencemaran. Sudah banyak contoh
kecelakaan kapal yang mengakibatkan
pencemaran.
Contoh kasus yang ada pada Bulan
Maret 2018 pada kapal MV Ever Judger
dimana hasil dari investigasi dari pihak
berwenang menyatakan bahwa adanya
kesalahpahaman antara pihak kepanduan
dan kapal dalam proses berlabuh jangkar maka yang terjadi adalah terjadi kesalahan
prosedur dimana yang seharusnya berlabuh
ditempat yang sudah ditentukan teryata
kapal menurunkan jangkar yang dimana
dibawah perairan tersebut terdapat pipa
milik Pertamina yang dipakai untuk
menyalurkan minyak mentah. Dengan
kejadian tersebut maka jangkar tersebut
mengenai pipa yang ada sehingga terjadi
kebocoran yang mengakibatkan
pencemaran oleh tumpahnya minyak
tersebut. Akibat dari pencemaran minyak
tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu :
Jangka Pendek, yaitu molekul molekul yang ada
pada minyak mentah tersebut menyatu ke
dalam sel-sel pada makluk hidup dilaut
seperti udang,ikan dan lain lain sehingga
kualitas nya akan menurun dan berbau
minyak.dan secara tidak langsung akan
mematikan ikan itu sendiri karena
kekurangan oksigen dan keracunan karbon
dioksida.
Jangka Panjang, yaitu secara tidak langsung akan
seperti mata rantai dimana unsur unsur atau
molekul dari minyak mentah tersebut
termakan oleh plangton atau makluk hidup
kecil yang nantinya dimakan oleh ikan ikan
kecil dan pada akhirnya ikan tersebut
dimakan oleh ikan yg lebih besar, yang
selanjutnya bisa terjadi dimakan
manusia.jadi sangat komplek akibat dari
pencemaran minyak tersebut bahkan bisa
membinasakan biota laut itu sendiri bahkan
bisa juga menganggu tumbuhnya rumput
laut yang ada.
Untuk penangulangan tumpahan
minyak mentah dilaut maka dilakukan
beberapa cara antara lain :
1. Dengan Oil Dispersant yaitu suatu
larutan kimiawi yang dapat
memecah molekul molekul minyak
yang tumpah tersebut menjadi
tumpahan yang lebih kecil kurang
lebih 15 ppm.Ada 3 jenis Dispersant
yaitu
a. Generasi Pertama yaitu
dispersant karbon hidrogen
golongan berbau
b. Generasi kedua yaitu dispersant
golongan parafin
c. Generasi ke tiga yaitu dispersant
golongan padat type bekerja
sendiri.
2. Mengunakan absorbent yaitu
berfungsi memadatkan cairan
minyak menjadi lebih padat
sehingga mudah menempel pada
absorben itu sendiri.
Ada 3 jenis absorbent yaitu
a.Sintetis seperti yang terbuat dari
serat nilon, busa
b.Anorganik yang terbuat dari pasir
dan tanah lempung
c.Organik yaitu yang terbuat dari
jerami,kapas dan juga serbuh
gergaji.
3. Oil boom yaitu dengan memisahkan
atau melokalisir minyak yang
tumpah sebelum dimasukan
kedalam tempat pengumpulan.
4. In situ burning yaitu membakar
minyak di tengah laut akan tetapi ini
dilakukan ketika di laut lepas. Hal ini harus dilakukan secara matang
karena bisa meninbulkan bahaya
pada setiap benda yang ada
didekatnya seperti kapal kapal
maupun benda lainya.Walaupun
sudah digunakan oil boom akan
tetapi sering tidak terkontrol untuk
apinya.
Di dalam penanganan keadaan
darurat yang bisa berakibat
meluasnya dampak pencemaran laut
perlu suatu pola yang matang dan
terorganisir agar tujuan daripada
penanganan bisa tercapai secara
maksimal,untuk itu dibentuk suatu
organisasi dalam operasi
penangulangan.Adapun susunan
dari organisasi tersebut adalah :
a. MC (Mission Coordinator)
adalah seorang pejabat yang
memiliki kualifikasi sebagai
OSC dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan operasi
dari awal sampai berakhirnya
operasi. MC harus mampu
mengendalikan segala unsur
unsur dalam organisasi dan juga
mampu menguasai teknik teknik
penangulangan minyak di laut.
b. OSC (On Scene Commander)
yaitu orang yang mempunyai
kualifikasi dalam pelaksaan
operasi penangulangan minyak
dan pernah mengikuti pelatihan
dan pendidikan OSC yang
sesuai dengan IMO model
course tantang Oil Spill level 2.
Dan mempunyai tugas
melakukan koordinasi dan
pengendalian operasi
penangulangan minyak,
melakukan koordinasi dengan
Nakhoda dan melaporkan setiap perkembangan dalam operasi
penangulangan.
c. Satgas Penangulangan
Tumpahan Minyak adalah
satuan yang dibentuk sesuai
dengan kebutuhan, jenis tugas
operasi dan lamanya operasi
penangulanganya.
d. Unit Penangulangan Minyak
dimana unit ini mempersiapkan
sarana dan prasaran dalam
menghadapi operasi
penangulangan minyak
dilaut.akan tetapi unit ini dibagi
menjadi beberapa bagian yang
berperan sebagai rescue ,
pemadam
kebakaran,penanggulangan
minyak itu sendiri.Dimana
personel yang menempati unit
unit ini mampu dan menguasai
teknik dan prosedur dalam
operasi penangulangan minyak.
Kesadaran perlunya kelestarian
lingkungan hidup pada umumnya dan
lingkungan laut pada khususnya merupakan
tanggung jawab bersama untuk
kelangsungan kehidupan diomasa yang
akan datang. Berbagai ancaman terhadap
lingkungan laut bisa disebabkan dari
berbagai kegiatan dan salah satunya adalah
dari kegiatan pelayaran, yaitu yang
berhubungan dari pencemaran minyak
disamping sebab sebab lainya seperti sampah dan kotoran dari kapal.
Komentar
Posting Komentar